Jumat, 05 Maret 2010

BIAYA BERBASIS AKTIVITAS (ACTIVITY BASED COSTING)

Pengantar
Setelah itu dilakukan analisis aktivitas yang akan menjadi pusat biaya. Analisis aktivitas ini dapat dilakukan melalui mempelajari SOP, observasi, wawancara terhadap orang-orang kunci.

Biaya berbasis aktivitas atau activity based costing (ABC) merupakan sistem penentuan biaya yang membebankan biaya ke objek biaya seperti produk atau jasa berdasarkan aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya. Aktivitas disini dapat berupa kejadian, tugas, atau unit kerja yang memiliki tujuan tertentu. Jadi, dengan sistem ABC biaya akan dihitung pada masing-masing aktivitas dan dibebankan ke objek biaya berdasarkan konsumsi dari aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa.

ABC memusatkan perhatiannya pada biaya tidak langsung (indirect cost). Hal ini karena biaya tidak langsung merupakan biaya yang sulit untuk ditelusuri terhadap objek biaya. Sementara biaya langsung dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya.

Dasar yang dipakai untuk mengalokasikan biaya tidak langsung tersebut disebut drivers. Sebuah driver sumber daya (resource driver) adalah sebuah dasar yang dipakai untuk mengalokasikan biaya sumber daya ke aktivitas-aktivitas yang berbeda. Driver aktivitas (activity driver) adalah sebuah dasar yang dipakai untuk mengalokasikan biaya aktivitas ke produk, pelanggan, atau objek biaya akhir.

Gambaran umum ABC

Suatu keterbatasan dari sistem penentuan biaya tradisional adalah mengalokasikan biaya tidak langsung dengan menggunakan tarif tunggal atau berbasis volume. Kenyataannya banyak biaya tidak langsung yang tidak berbasis volume, sehingga dapat mengakibatkan distorsi dalam penentuan biaya produk. ABC membantu dalam mengurangi masalah tersebut.

Tahapan Dalam Merancang ABC

Tiga tahapan dalam merancang ABC adalah 1)mengidentifikasi objek biaya yang dipilih, 2)mengidentifikasi biaya dan aktivitas, 3)membebankan biaya tidak langsung ke aktivitas, 4)membebankan biaya aktivitas ke objek biaya, 5) menghitung jumlah biaya untuk objek biaya baik biaya langsung maupun tidak langsung.

2.1 Mengidentifikasi Objek Biaya yang Dipilih

Tahap pertama dalam merancang ABC adalah mengidentifikasi objek biaya. Objek biaya disini bisa berupa produk atau jasa, pelanggan, dan lain sebagainya.

2.2 Mengidentifikasi Biaya dan Aktivitas

Selanjutnya perlu untuk mengidentifikasi biaya dan aktivitas. Proses identifikasi biaya terdiri dari identifikasi biaya langsung dan tidak langsung yang terkait dengen objek biaya yang dipilih. Biaya-biaya tersebut dapat diperoleh dari rekening buku besar atau bagan rekening yang perusahaan miliki.

Dalam sistem ABC biasanya memiliki empat kategori aktivitas, yaitu:

a. Aktivitas berlevel unit atau volume yaitu aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi setiap unit produk. Contohnya, jam tenaga kerja langsung, jam mesin, jumlah unit yang dihasilkan, dan lain sebagainya.

b. Aktivitas berlevel batch atau kelompok yaitu aktivitas yang dilakukan untuk setiap batch atau kelompok produk yang dihasilkan atau diproduksi atau dijual. Contohnya, jam setup, pesanan produksi, permintaan material, dan lain sebagainya.

c. Aktivitas untuk mendukung produk atau jasa yaitu aktivitas yang dilakukan untuk membantu produksi produk atau jasa. Contohnya, perubahan desain produk, jam desain produk, dan lain sebagainya.

d. Aktivitas untuk mendukung fasilitas yaitu aktivitas yang dilakukan untuk mendukung organisasi secara keseluruhan. Contohnya, biaya administrasi umum (termasuk sewa dan keamanan gedung), pajak properti, manajemen pabrik, dan lain sebagainya.

2.3 Membebankan Biaya Tidak Langsung ke Aktivitas

Setelah dilakukan identifikasi biaya dan analisis aktivitas, biaya-biaya tidak langsung dialokasikan ke pusat biaya aktivitas dengan menggunakan driver sumber daya (resources driver). Sehingga biaya-biaya tidak langsung tersebut akan dikelompokan atau dipusatkan dalam pusat biaya aktivitas.

2.4 Membebankan Biaya Aktivitas ke Objek Biaya

Setelah biaya-biaya tidak langsung dikelompokan atau dipusatkan dalam pusat biaya aktivitas, selanjutnya pusat biaya aktivitas tersebut dibebankan ke objek biaya yang dipilih menggunakan driver aktivitas (activity driver).

2.5 Menghitung Jumlah Biaya dari Objek Biaya dengan Menambahkan Biaya Langsung dan Tidak Langsung

Setelah membebankan biaya tidak langsung ke objek biaya, selanjutnya ditambahkan dengan biaya langsung untuk objek biaya tersebut sehingga diperoleh jumlah biaya untuk objek biaya yang dihitung.

Berikut saya sediakan contoh kasus model ABC dengan Ms.Excel:

Download: ABC vs Traditional Costing.

Download: ABC dalam Process Costing.

Download: ABC Job Costing.

Download: ABC dalam Profitabilitas Produk.

Download: ABC Profitabilitas Pelanggan.

Download: ABC dalam Industri jasa Kesehatan.

1 komentar:

Jamet mengatakan...

bagaimana menentukan sebuah masalah yang bisa dijadikan sebagai judul penelitian skripsi yang baik

Subscribe to updates