Jumat, 05 Maret 2010

BIAYA PRODUK BERSAMA DAN SAMPINGAN (JOIN COST AND BY PRODUCTS)


1.1 Pengantar

Banyak proses produksi yang menghasilkan lebih dari satu produk dari suatu proses produksi. Misalnya industri perminyakan yang memproses minyak mentah menjadi berbagai macam produk seperti, minyak tanah, kerosene, gasoline, dan lain-lainnya.

 
Dalam proses produksi produk bersama terdapat produk yang memiliki nilai jual dan kuantitas yang lebih kecil dibandingkan dengan produk yang lainnya yang disebut produk sampingan (byproducts). Sementara produk yang memiliki nilai jual dan kuantitas lebih besar dibandingkan produk lainnya disebut produk utama (main product).

 
Produk utama maupun produk sampingan diperoleh dari suatu masukan tunggal dalam suatu proses produksi. Jadi, proses produksi keduanya dimulai dari suatu bahan mentah yang sama sampai pada suatu titik proses produksi tertentu dapat diidentifikasi menjadi produk-produk yang terpisah yang disebut titik pemisahan (split-off point). Setelah produk bersama atau produk sampingan terpisah, produk-produk tersebut dapat dijual atau diproses lebih lanjut supaya layak jual, tergantung dari sifatnya. Biaya tambahan untuk pemrosesan lebih lanjut yang terjadi setelah titik pemisahan disebut biaya yang dapat dipisahkan (separable costs) atau biaya pemrosesan tambahan (additional processing costs).

 

Gambar: Biaya Proses Produk Bersama dan Proses Lebih Lanjut
 
Biaya produk bersama atau disebut juga joint cost merupakan biaya-biaya produksi yang terjadi seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik sebelum mencapai titik pemisahan (split-off point). Dalam proses ini peran alokasi biaya dibutuhkan untuk mengalokasikan biaya-biaya diantara produk bersama, yaitu untuk menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan untuk tujuan pelaporan keuangan.

1.2 Metode Alokasi Biaya Produk Bersama

Dalam tulisan singkat ini, penulis akan coba membahas tiga metode yang sering digunakan dalam mengalokasikan biaya produk bersama, yaitu:  

  1. Metode ukuran fisik (physical measure method).
Dengan metode ini biaya produk bersama akan dialokasikan ke produk bersama atas dasar ukuran fisik (pon, galon, kilogram atau ukuran lainnya) pada saat titik pemisahan (split-off point). Jadi, menggunakan metode ini harus tersedianya ukuran fisik sebagai dasar untuk alokasi biaya bersama.

2. Nilai penjualan pada titik pemisahan (sales value at split-off method). 

Dengan metode ini biaya produk bersama akan dialokasikan ke produk bersama atas dasar jumlah nilai penjualan relatif pada saat titik pemisahan (split-off point). Jadi, menggunakan metode ini harus dihitung jumlah nilai penjualan masing-masing produk pada saat titik pemisahan sebagai dasar untuk alokasi biaya produk bersama.

     3. Nilai realisasi bersih (net realizable value).
 
Dengan metode ini biaya produk bersama akan dialokasikan ke produk bersama atas dasar nilai realisasi bersih, yaitu dengan mengurangkan jumlah nilai penjualan pada operasi normal dengan biaya pemrosesan tambahan.

1.3 Perlakuan Akuntansi Untuk Produk Sampingan

Telah dikatakan diawal bahwa yang dimaksud dengan produk sampingan (byproduct) adalah produk yang memiliki nilai dan kuantitas yang relatif kecil jika dibandingkan dengan produk lainnya yang dihasilkan dalam proses produksi. Produk sampingan dapat diperlakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu, pengakuan produk sampingan pada saat produksi selesai dan pengakuan produk sampingan pada saat penjualan.
 
Pengakuan produk sampingan pada saat produksi selesai akan diakui sebagai persediaan pada neraca sebesar nilai realisasi bersihnya. Dengan pendekatan ini, nilai realisasi bersih dari produk sampingan akan menjadi pengurang untuk biaya bersama produk utama. Dengan pendekatan ini setiap penjualan produk sampingan yang terjadi akan menjadi pengurang nilai persediaan produk sampingan. Jadi, tidak ada pengakuan pendapatan pada saat produk sampingan dijual.

Sementara pengakuan produk sampingan pada saat penjualan akan mengakui setiap pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk sampingan. Dalam metode ini tidak ada pengakuan persediaan produk sampingan pada saat produksi selesai.


Berikut saya sediakan contoh model biaya produk bersama dengan menggunakan Ms.Excel.


Download: Join cost - Penjualan pada Titik Pisah.

Download: Join cost – Nilai Realisasi Bersih.

Download: Join cost - by product

Download: Join cost – Jual atau Proses Lebih Lanjut

Tidak ada komentar:

Subscribe to updates